Abdullah Hehamahua: Tak Patut Kalau Prabowo Akui Kemenangan Joko Widodo Demi Kursi
Juni 30, 2019
Tambah Komentar
DEMOKRASI - Mantan penasihat KPK Abdullah Hehamahua menilai rekonsiliasi antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto yakni hal yang baik.
Namun, menurutnya, bila Prabowo rekonsiliasi bermakna mengakui kemenangan Jokowi dengan aksesori demi mendapat bangku jabatan, sebagai sesuatu yang tak patut.
"Kalau rekonsiliasi dalam pengertian negara kondusif dan hening sah-sah saja," kata Abdullah di daerah Patung Kuda (Arjuna Wijaya), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019).
"Tapi kalau rekonsiliasi Prabowo-Sandi mengakui kemenangan Jokowi sehingga lalu mendapat beberapa kursi, itu namanya pelacur," kata Abdullah.
Abdullah gres saja mengikuti agresi mengiringi persidangan dengan kegiatan putusan untuk somasi hasil Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo-Sandiaga Uno. Dia merupakan koordinator agresi Gerakan Kedaulatan Rakyat (GKR) di agresi ini.
Sebagaimana diketahui, dorongan rekonsiliasi Jokowi-Prabowo sudah menguat. Rekonsiliasi dibutuhkan dapat mengakhiri ketegangan kedua kubu pendukung capres itu.
Pelaksanaan rekonsiliasi dikatakan kedua pihak masih terus diusahakan. Seiring bergulirnya informasi rekonsiliasi, menggelinding pula informasi kemungkinan Prabowo gabung Jokowi. Isu itu diembuskan oleh politikus PAN Prabowo, Faldo Maldini.
"So, mungkin nggak yang 12% gabung sama Jokowi? Gue nggak bilang sih, kalau Gerindra gabung ke Jokowi itu buruk. Itu realistis. Itu pilihan bagi parpol, berada dalam bundar kekuasaan tentu lebih baik," kata Faldo dalam videonya, Minggu (23/6).
Namun, lanjut Faldo, hal sebaliknya juga mungkin terjadi. Saat ini, hasil Pilpres 2019 masih menunggu keputusan persidangan sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Faldo, bila Prabowo dinyatakan menang pilpres, Jokowi dapat saja bergabung di pemerintahan eks Danjen Kopassus itu.
"Balik lagi kalau misal Pak Prabowo Subianto menentukan gabung dengan Pak Jokowi kalau misal Pak Jokowi terpilih. Atau entah siapa pun yang menang. Misal Pak Jokowi gabung ke Pak Prabowo. Pak Prabowo jadi wantimpres atau Pak Jokowi jadi penasihat presiden, Kiai Ma"ruf jadi menteri atau penasihat presiden, Bang Sandi jadi menteri mungkin," sebutnya.
SUMBER Sumber https://www.demokrasi.co.id
Belum ada Komentar untuk "Abdullah Hehamahua: Tak Patut Kalau Prabowo Akui Kemenangan Joko Widodo Demi Kursi"
Posting Komentar